PENDAPATAN NASIONAL
A.
PENGERTIAN PENDAPATAN
NASIONAL
Pendapatan nasional adalah jumlah
pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu
negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya
selama satu tahun. Secara umum pendapatan nasional pun dapat diartikan sebagai
total pendapatan faktor produksi, atau total pendapatan yang diterima oleh
faktor-faktor produksi, yakni tenaga kerja, modal, dan tanah. Untuk mengartikan
pendapatan nasional ada tiga sudut pandang yang harus dipahami.
Kegiatan ekonomi suatu negara dimulai saat perusahaan
melakukan kegiatan produksi yang menghasilkan output berupa barang dan jasa.
Jumlah seluruh barang dan jasa yang diproduksi perusahaan di suatu negara dalam
jangka waktu satu tahun disebut output nasional atau produk nasional. Selanjutnya
perusahaan akan menjual barang dan jasa kepada rumah tangga. Untuk membeli
barang dan jasa tersebut, rumah tangga harus melakukan pengeluaran. Jumlah
seluruh pengeluaran yang dilakukan rumah tangga suatu negara untuk membeli
barang dan jasa dalam jangka waktu satu tahun disebut pengeluaran nasional.
Dari hasil penjualan barang dan jasa perusahaan harus
membayar pada rumah tangga sebagai balas jas terhadap faktor-faktor produksi
yang sudah digunakan dalam proses produksi. Dengan demikian rumah tangga akan
menerima pendapatan. Jumlah seluruh pendapatan yang diterima rumah tangga
sebagai balas jasa faktor-faktor produksi dalam jangka waktu satu tahun inilah
yang disebut pendapatan nasional.
Pendapatan nasional dapat dilihat dengan 3 pendekatan, yaitu
pendekatan nilai produksi, pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan.
Ketiga arti tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Nilai semua barang dan jasa (output)
yang dihasilkan pada suatu negara selama satu tahun.
2.
Jumlah semua pengeluaran yang
terjadi pada suatu negara untuk membeli barang dan jasa selama satu tahun.
3.
Jumlah semua pendapatan yang
diterima pemilik faktor produksi sebagai balas jasa penggunaan faktor-faktor
produksi pada suatu negara.
Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir
William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional
negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa
pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama
setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern,
sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya
unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai
pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National
Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap
tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu
negara.
B.
Komponen
Pendapatan Nasional
Dalam perhitungan pendapatan nasional, dikenal beberapa
komponen. Hasil penghitungannya disebut Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross
National Product (GNP). Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product
(GNP) adalah konsep yang mempunyai arti yang bersamaan dengan GDP, tetapi
memperkirakan jenis-jenis pendapatan yang sedikit berbeda.
- · PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk Domestik Bruto adalah jumlah
produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam
batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam perhitungannya, termasuk
juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang
beroperasi diwilayah yang bersangkutan
- · PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
PNB adalah seluruh nilai produk
barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara dalam periode tertentu,
biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh
masyarakat Negara tersebut yang berada di luar negeri.
Rumus GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri
- · NNP (Net National Product)
NNP adalah jumlah barang dan jasa
yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu, setelah dikurangi
penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.
Rumus : NNP = GNP – Penyusutan
- · NNI (Net National Income)
NNI adalah jumlah seluruh penerimaan
yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect
tax)
Rumus :NNI = NNP – Pajak tidak langsung
- · PI (Personal Income)
PI adalah jumlah seluruh penerimaan
yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat setelah
dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan social, pajak
perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.
Rumus : PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran
jaminan
social + Pajak perseorangan )
- · DI (Disposible Income)
DI adalah pendapatan yang diterima
masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh penerimanya.
Rumus :DI = PI – Pajak langsung
C.
METODE PERHITUNGAN
PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan
nasional dapat dihitung sesuai data yang terkumpul dari fakta yang ada di
masyarakat. Penghitungan pendapatan nasional harus dilakukan secara cermat dan
akurat karena sangat penting artinya bagi masyarakat. Ada tiga cara
perhitungan pendapatan nasional yaitu metode output, metode pendapatan, dan
metode pengeluaran. Masing-masing metode melihat pendapatan nasional dari sudut
pandang yang berbeda, tetapi hasilnya saling melengkapi.
- · Perhitungan Pendapatan Nasional
1.
Metode Produksi
Pendapatan
nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang
dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu. Dengan
pendekatan produksi, penghitungan pendapatan nasional dilakukan
dengan cara mengumpulkan data tentang hasil akhir barang-barang dan jasa-jasa
untuk suatu periode tertentu dari semua unit produksi yang menghasilkan
barangbarang dan jasa-jasa tersebut. Jadi pendapatan nasional menurut
pendekatan produksi adalah jumlah nilai tambah semua barang dan jasa selama
satu tahun. Barang dan jasa yang dimaksud adalah barang terakhir (final goods)
atau barang jadi (finished goods), artinya barang yang langsung dapat diterima
konsumen.
Rumus : Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) +
(Qn X Pn) ……]
2.
Metode Pendapatan
Pendapatan
nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan(rent, wage,
interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor produksi adalam
suatu negara selama satu periode. Ditinjau dari pendekatan pendapatan,
penghitungan pendapatan nasional dilakukan dengan cara mengumpulkan data
pendapatan yang diperoleh oleh rumah tangga keluarga. Atau dengan cara
menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor produksi dalam suatu
masyarakat selama satu tahun. Pendapatan ini berupa sewa, upah dan gaji, bunga,
dan laba usaha.
Rumus : Y
= r + w + i + p
Ket : Y= Yield (Pendapatan
Nasional), R = Rent (Pinjaman), I = Interest (Bunga), W = Wage
(Upah/Gaji), P = Profit (Keuntungan).
3.
Metode Pengeluaran
Pendapatan
nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh
seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara
selama satu tahun. Penghitungan pendapatan nasional dengan menjumlahkan seluruh
pengeluaran yang dilakukan oleh masyarakat dalam perekonomian, sektor konsumen,
perusahaan (investasi), pemerintah dan sektor perdagangan luar negeri. Atau
dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran/belanja masyarakat dalam kurun
waktu satu tahun.
Rumus : Y
= C + I + G + (X – M)
kET : Y = Yield (Pendatapan
nasional), C = Consumption (Konsumsi Masyarakat), I = Investment
(Investasi), G = Goverment Expenditure (Pengeluaran Pemerintah), X =
Ekspor, M = Impor.
D.
Tujuan dan
Manfaat mempelajari perhitungan pendapatan Nasional
Tujuan mempelajari pendapatan
nasional :
- · Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara
- · Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam satu tahun
- · Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka.
Manfaat mempelajari pendapatan
nasional:
- · Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara
- · Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar propinsi
- · Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara
- · Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.
- · Dapat menghitung atau memperkirakan pendapatan pribadi atau keluarga dalam satu periode tertentu.
E.
Faktor-Faktor
yang Memengaruhi Pendapatan Nasional
Setiap
komponen pendapatan nasional suatu negara sangat dipengaruhi oleh dua faktor
yaitu pihak pembeli dan pihak penjual.
1.
Pihak pembeli atau konsumen, artinya
pendapatan yang diterima oleh setiap konsumen dikeluarkan kembali untuk membeli
barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/produsen. Pengeluaran
untuk pembelian tersebut dinamakan pengeluaran konsumsi (C = consumption), dan
pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi dinamakan tabungan (S =
saving). Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa:
Y = C + S
Keterangan:
Y = Tingkat pendapatan
C = Tingkat konsumsi
S = Tingkat tabungan
Y = Tingkat pendapatan
C = Tingkat konsumsi
S = Tingkat tabungan
2. Pihak penjual atau produsen, artinya barang-barang yang dihasilkan oleh produsen terdiri atas barang-barang konsumsi atau consumption (C) dan barang-barang modal atau investasi (I). Barang modal yang dimaksud di antaranya gedung, pabrik, jalan, alat angkut, mesin, dan barang konsumsi persediaan.
Dengan demikian pendapatan nasional
dari pihak produsen dapat dirumuskan sebagai berikut.
Y = C + I
Keterangan:
Y = tingkat pendapatan
C = tingkat konsumsi
I = tingkat investasi
Y = tingkat pendapatan
C = tingkat konsumsi
I = tingkat investasi
Dari kedua rumus tersebut dapat dianalisis, apabila nilai Y tetap dan terjadi peningkatan nilai C, maka hal ini berarti menurunkan nilai S sebesar kenaikan C. Sementara itu apabila I meningkat dan C tetap, maka dapat dipastikan Y nilainya naik. Dengan demikian S nilainya juga meningkat, masingmasing sebesar kenaikan I. Jadi, dapat disimpulkan bahwa besarnya I selalu diikuti oleh besarnya S, atau dapat dikatakan besarnya S sama dengan besarnya I. Bila ditulis akan didapat rumus berikut ini.
F.
Pendapatan Nasional
sebagai alat pembanding pertumbuhan Ekonomi
Dari
data Pendapatan Nasional dari tahun ke tahun tentu dapat diketahui tingkat
pertumbuhan ekonomi suatu negara. Untuk dapat mengetahui perbandingan
pertumbuhan ekonomi dapat dicari dengan rumus:
dimana:
GNPn
= GNP tahun ini
GNPn-1
= GNP tahun lalu
G.
Pendapatan nasional
sebagai alat analisis tingkat kemakmuran
Tingkat
kemamuran dapat dilihat dengan membandingkan antara presentase pertumbuhan
ekonomi dengan presentase pertumbuhan penduduk. Tingkat kemakmuran dapat
dirumuskan:
H.
Pendapatan
nasional sebagai alat analisis pendapatan
Pendapatan Perkapita dapat dirumuskan dengan:
I.
Contoh
Perhitungan pendapatan Nasional dengan METODE PENGELUARAN
Contoh Soal :
1. Suatu
negara mempunyai pendapatan nasional sebagai berikut:
Konsumsi masyarakat Rp.
90.000.000
pendapatan laba usaha Rp. 60.000.000
pengeluaran negara Rp. 350.000.000
pendapatan sewa Rp. 35.000.000
Pengeluaran Investasi Rp. 95.000.000
Ekspor Rp. 50.000.000
Impor Rp. 35.000.000
dari diatas hitunglah pendapatan nasional dengan METODE pengeluaran ...
pendapatan laba usaha Rp. 60.000.000
pengeluaran negara Rp. 350.000.000
pendapatan sewa Rp. 35.000.000
Pengeluaran Investasi Rp. 95.000.000
Ekspor Rp. 50.000.000
Impor Rp. 35.000.000
dari diatas hitunglah pendapatan nasional dengan METODE pengeluaran ...
Jawab :
Rumus Y = C + I + G +
(X - M)
Y = 90.000.000 +95.000.000 + 350.000.000 + (50.000.000 - 35.000.000)
Y = 535.000.000 + 15.000.000
Y = 550.000.000
Keterangan :
Y = 90.000.000 +95.000.000 + 350.000.000 + (50.000.000 - 35.000.000)
Y = 535.000.000 + 15.000.000
Y = 550.000.000
Keterangan :
Y = pendapatan nasional
C = konsumsi rumah tangga
I = investasi oleh
perusahaan
G = Pengeluaran pemerintah
X – M = ekspor neto ( nilai ekspor – nilai impor )
Jadi jumlah pendapatan nasional dengan menggunakan metode pengeluaran adalah Rp. 550 juta
Jadi jumlah pendapatan nasional dengan menggunakan metode pengeluaran adalah Rp. 550 juta
Referensi:
Putong, Iskandar. 2010. Pengantar Ekonomi Makro.
Sukirno, Sadono. 2011. Makroekonomi Teori Pengantar.
Sugiarto, Eddy. 2011. Pengantar Teori Ekonomi.
Putong, Iskandar. 2010. Pengantar Ekonomi Makro.
Sukirno, Sadono. 2011. Makroekonomi Teori Pengantar.
Sugiarto, Eddy. 2011. Pengantar Teori Ekonomi.