Minggu, 05 Mei 2013

Pendapatan Nasional

PENDAPATAN NASIONAL


A.    PENGERTIAN PENDAPATAN NASIONAL

       Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun. Secara umum pendapatan nasional pun dapat diartikan sebagai total pendapatan faktor produksi, atau total pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi, yakni tenaga kerja, modal, dan tanah. Untuk mengartikan pendapatan nasional ada tiga sudut pandang yang harus dipahami.

Kegiatan ekonomi suatu negara dimulai saat perusahaan melakukan kegiatan produksi yang menghasilkan output berupa barang dan jasa. Jumlah seluruh barang dan jasa yang diproduksi perusahaan di suatu negara dalam jangka waktu satu tahun disebut output nasional atau produk nasional. Selanjutnya perusahaan akan menjual barang dan jasa kepada rumah tangga. Untuk membeli barang dan jasa tersebut, rumah tangga harus melakukan pengeluaran. Jumlah seluruh pengeluaran yang dilakukan rumah tangga suatu negara untuk membeli barang dan jasa dalam jangka waktu satu tahun disebut pengeluaran nasional.

Dari hasil penjualan barang dan jasa perusahaan harus membayar pada rumah tangga sebagai balas jas terhadap faktor-faktor produksi yang sudah digunakan dalam proses produksi. Dengan demikian rumah tangga akan menerima pendapatan. Jumlah seluruh pendapatan yang diterima rumah tangga sebagai balas jasa faktor-faktor produksi dalam jangka waktu satu tahun inilah yang disebut pendapatan nasional.

Pendapatan nasional dapat dilihat dengan 3 pendekatan, yaitu pendekatan nilai produksi, pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan. Ketiga arti tersebut adalah sebagai berikut :

1.      Nilai semua barang dan jasa (output) yang dihasilkan pada suatu negara selama satu tahun.
2.      Jumlah semua pengeluaran yang terjadi pada suatu negara untuk membeli barang dan jasa selama satu tahun.
3.      Jumlah semua pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi sebagai balas jasa penggunaan faktor-faktor produksi pada suatu negara.

Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.



B.     Komponen Pendapatan Nasional

Dalam perhitungan pendapatan nasional, dikenal beberapa komponen. Hasil penghitungannya disebut Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP). Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) adalah konsep yang mempunyai arti yang bersamaan dengan GDP, tetapi memperkirakan jenis-jenis pendapatan yang sedikit berbeda. 

  • ·         PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan

  • ·         PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di luar negeri.
             Rumus GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri

  • ·         NNP (Net National Product)
NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.
             Rumus : NNP = GNP – Penyusutan

  • ·         NNI (Net National Income)
NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax)
             Rumus :NNI = NNP – Pajak tidak langsung

  • ·         PI (Personal Income)
PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.
             Rumus : PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan
                                 social +  Pajak perseorangan )

  • ·         DI (Disposible Income)
DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh penerimanya.
            Rumus :DI = PI – Pajak langsung





C.    METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Pendapatan nasional dapat dihitung sesuai data yang terkumpul dari fakta yang ada di masyarakat. Penghitungan pendapatan nasional harus dilakukan secara cermat dan akurat karena sangat penting artinya bagi masyarakat. Ada tiga cara perhitungan pendapatan nasional yaitu metode output, metode pendapatan, dan metode pengeluaran. Masing-masing metode melihat pendapatan nasional dari sudut pandang yang berbeda, tetapi hasilnya saling melengkapi.
  • ·         Perhitungan Pendapatan Nasional

1.      Metode Produksi

Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu. Dengan pendekatan produksi, penghitungan pendapatan nasional dilakukan dengan cara mengumpulkan data tentang hasil akhir barang-barang dan jasa-jasa untuk suatu periode tertentu dari semua unit produksi yang menghasilkan barangbarang dan jasa-jasa tersebut. Jadi pendapatan nasional menurut pendekatan produksi adalah jumlah nilai tambah semua barang dan jasa selama satu tahun. Barang dan jasa yang dimaksud adalah barang terakhir (final goods) atau barang jadi (finished goods), artinya barang yang langsung dapat diterima konsumen.

Rumus : Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]


2.      Metode Pendapatan

Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan(rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor produksi adalam suatu negara selama satu periode. Ditinjau dari pendekatan pendapatan, penghitungan pendapatan nasional dilakukan dengan cara mengumpulkan data pendapatan yang diperoleh oleh rumah tangga keluarga. Atau dengan cara menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor produksi dalam suatu masyarakat selama satu tahun. Pendapatan ini berupa sewa, upah dan gaji, bunga, dan laba usaha.

Rumus : Y = r + w + i + p

Ket : Y= Yield (Pendapatan Nasional), R = Rent (Pinjaman), I = Interest (Bunga), W = Wage (Upah/Gaji), P = Profit (Keuntungan).


3.      Metode Pengeluaran

            Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun. Penghitungan pendapatan nasional dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh masyarakat dalam perekonomian, sektor konsumen, perusahaan (investasi), pemerintah dan sektor perdagangan luar negeri. Atau dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran/belanja masyarakat dalam kurun waktu satu tahun.


Rumus : Y = C + I + G + (X – M)

kET : Y = Yield (Pendatapan nasional), C = Consumption (Konsumsi Masyarakat), I = Investment (Investasi), G = Goverment Expenditure (Pengeluaran Pemerintah), X = Ekspor, M = Impor


D.    Tujuan dan Manfaat mempelajari perhitungan pendapatan Nasional

Tujuan mempelajari pendapatan nasional :
  • ·         Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara
  • ·         Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam satu tahun
  • ·         Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka.

Manfaat mempelajari pendapatan nasional:
  • ·         Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara
  • ·         Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar propinsi
  • ·         Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara
  • ·         Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.
  • ·         Dapat menghitung atau memperkirakan pendapatan pribadi atau keluarga dalam satu periode tertentu.

E.     Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pendapatan Nasional

            Setiap komponen pendapatan nasional suatu negara sangat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu pihak pembeli dan pihak penjual.

1.      Pihak pembeli atau konsumen, artinya pendapatan yang diterima oleh setiap konsumen dikeluarkan kembali untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/produsen. Pengeluaran untuk pembelian tersebut dinamakan pengeluaran konsumsi (C = consumption), dan pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi dinamakan tabungan (S = saving). Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa:

Y = C + S
 
Keterangan:
Y = Tingkat pendapatan
C = Tingkat konsumsi
S = Tingkat tabungan

2. Pihak penjual atau produsen, artinya barang-barang yang dihasilkan oleh produsen terdiri atas barang-barang konsumsi atau consumption (C) dan barang-barang modal atau investasi (I). Barang modal yang dimaksud di antaranya gedung, pabrik, jalan, alat angkut, mesin, dan barang konsumsi persediaan.

Dengan demikian pendapatan nasional dari pihak produsen dapat dirumuskan sebagai berikut.

Y = C + I

Keterangan:
Y = tingkat pendapatan
C = tingkat konsumsi
I = tingkat investasi

            Dari kedua rumus tersebut dapat dianalisis, apabila nilai Y tetap dan terjadi peningkatan nilai C, maka hal ini berarti menurunkan nilai S sebesar kenaikan C. Sementara itu apabila I meningkat dan C tetap, maka dapat dipastikan Y nilainya naik. Dengan demikian S nilainya juga meningkat, masingmasing sebesar kenaikan I. Jadi, dapat disimpulkan bahwa besarnya I selalu diikuti oleh besarnya S, atau dapat dikatakan besarnya S sama dengan besarnya I. Bila ditulis akan didapat rumus berikut ini.




Grafik investasi dalam negeri Indonesia tahun
2001–2005.
Sumber: Tempo, 14 Agustus 2006
 

F.     Pendapatan Nasional sebagai alat pembanding pertumbuhan Ekonomi

            Dari data Pendapatan Nasional dari tahun ke tahun tentu dapat diketahui tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Untuk dapat mengetahui perbandingan pertumbuhan ekonomi dapat dicari dengan rumus:

dimana:
GNPn      = GNP tahun ini
GNPn-1  = GNP tahun lalu

G.    Pendapatan nasional sebagai alat analisis tingkat kemakmuran

            Tingkat kemamuran dapat dilihat dengan membandingkan antara presentase pertumbuhan ekonomi dengan presentase pertumbuhan penduduk. Tingkat kemakmuran dapat dirumuskan:


H.    Pendapatan nasional sebagai alat analisis pendapatan

Pendapatan Perkapita dapat dirumuskan dengan:



I.         Contoh Perhitungan pendapatan Nasional dengan METODE PENGELUARAN


Contoh Soal :
1.      Suatu negara mempunyai pendapatan nasional sebagai berikut:

Konsumsi masyarakat Rp. 90.000.000
pendapatan laba usaha Rp. 60.000.000
pengeluaran negara Rp. 350.000.000
pendapatan sewa Rp. 35.000.000
Pengeluaran Investasi Rp. 95.000.000
Ekspor Rp. 50.000.000
Impor Rp. 35.000.000
dari diatas hitunglah pendapatan nasional dengan METODE pengeluaran ...

Jawab :
Rumus Y = C + I + G + (X - M)
Y =  90.000.000 +95.000.000 + 350.000.000 + (50.000.000 - 35.000.000)
Y = 535.000.000 + 15.000.000
Y = 550.000.000

Keterangan :
            Y         = pendapatan nasional
            C         = konsumsi rumah tangga
            I           = investasi oleh perusahaan
            G         = Pengeluaran pemerintah
            X – M  = ekspor neto ( nilai ekspor – nilai impor )


Jadi jumlah pendapatan nasional dengan menggunakan metode pengeluaran adalah Rp. 550 juta
 

Referensi:
Putong, Iskandar. 2010. Pengantar Ekonomi Makro.
Sukirno, Sadono. 2011. Makroekonomi Teori Pengantar.
Sugiarto, Eddy. 2011. Pengantar Teori Ekonomi.