PEMUDA DAN SOSIALISASI
1. INTERNALISASI BELAJAR DAN SPESIALISASI
Pengertian internalisasi ;
Proses norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusional
tetapi sudah mendarah daging dalam jiwa masyarakat.
Norma ada 2 yaitu;
1.
Norma mengatur pribadi
2.
Norma mengatur hubungan pribadi
Masa remaja
adalah masa tarnsisi dan secara psikologis sangat problematis , masa ini
memungkinkan mereka berada dalm anomi (keadaan tanpa norma atau hukum , red) ,
akibat kontradiksi norma maupun orientasi mendua.
Dalam keadaan demikian , seringkali muncul perilaku menyimpang atau kecendrungan melakukan pelnggaran . kondisi ini juga memungkinkan mereka menjadi sasaran pengaruh media massa.
Dalam keadaan demikian , seringkali muncul perilaku menyimpang atau kecendrungan melakukan pelnggaran . kondisi ini juga memungkinkan mereka menjadi sasaran pengaruh media massa.
·
PERAN MEDIA MASSA
ciri-ciri menyebabkan kecendrungan remaja
melahap begitu saja arus informasi yang serasi dengan selera dan keinginan
sebagai penapis informasi atau pemberi rekomendasi terhadap peasn-pesan yang di
terima kini tidak berfungsi sebagai sediakala.
masalah kepemudaan dapat di tinjau dari asumsi yaitu :
1.penghayatan mengenai proses perkembangan bukan sebagai suatu kontinum yang sambung tetapi fragmentaris , terpecah-pecah , dan setiap fargmen mempunyai artinya sendiri-sendiri.
2.posisi pemuda dalam arah kehidupan itu sendiri .tafsiran-tafsiarn klasik didasarkan pada anggapan bahwa kehidupan mempunyai pola yang banyak sedikitnya.
masalah kepemudaan dapat di tinjau dari asumsi yaitu :
1.penghayatan mengenai proses perkembangan bukan sebagai suatu kontinum yang sambung tetapi fragmentaris , terpecah-pecah , dan setiap fargmen mempunyai artinya sendiri-sendiri.
2.posisi pemuda dalam arah kehidupan itu sendiri .tafsiran-tafsiarn klasik didasarkan pada anggapan bahwa kehidupan mempunyai pola yang banyak sedikitnya.
Pemuda
adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan ,
terutama dari generasi lainya.hal ini dapt dimengerti karena pemuda diharapkan
sebagai generasi penerus , generasi yang harus mengisi dan melangsungkan
estafet pembangunan secara terus menerus.
Masalah pemuda.
-
Tauran antar pelajar
-
Ikut organisasi teroris
-
Pengguna narkoba
-
Menjadi pengemis, gelandangan, pengamen , criminal
-
Prostitusi, DLL.
Pendekatan pembinaan pemuda
1.
Romantisme dan usia 15-30 tahun
2.
Ekos feris
3.
Kebudayaan
4.
Kepahlawanan
Peran pemuda ;
-
Mendukung tradisi berusaha taat atau patuh
-
Berusaha menyesuaikan diri, mengubah tradisi dengan yang baru
Macam-macam pemuda
1.
Pemuda urakan
Untuk kebebasan sendiri
menentukan kehendak diri sendiri
2.
Pemuda nakal
Merubah masyarakat dan
kebudayaan, mencari keuntungan, tindakan yang bertentangan dengan norma.
3.
Pemuda radikal
Perubahan revolusioner,
tidak terima kenyataan atau fakta-fakta yang ada tindakannya merugikan orang
lain.
Peranan-peranan pemuda dari generasi
kegenerasi ;
1.
Angkatan 1945 ( 17 november 1945 )
2.
Angkatan 1949 ( 10 november 1949 )
3.
Angkatan 1966 ( 30 september )
4.
Angkatan 1998 ( peristiwa trisakti )
Pembinaan dan pengembangan generasi muda
dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu ;
-
Sosial – Psikologi
-
Sosial – budaya
-
Sosial – ekonomi
-
Sosial – politik
-
Sosial – hukum
-
Sosial – agama
Azas pembinaan dan pengembangan generasi para
pemuda saat ini.
1.
Azas edukatif
2.
Azas persatuan dan kesatuan
3.
Azas swakarsa
4.
Azas keselarasan dan terpadu
5.
Azas pendayagunaan dan fungsionalisasi
Mahasiswa berperan sebagai ;
-
Agent of change
-
Agent of modernization
-
Agen of development
POTENSI-POTENSI YANG PERLU DIKEMBANGKAN OLEH
GENERASI MUDA IALAH ;
a. Idealisme
dan daya kritis
b.
Dinamika dan kretivitas
c. Keberanian
mengambil resiko
d.
Optimis dan penuh semangat
e.
Sikap mandiri dan disiplin murni
f. Terdidik
g. Keanekaragaman
dalam persatuan dan kesatuan
h.
Sikap ksatria
i. Kemampuan
penguasaan ilmu dan teknologi
Dalam pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda, yang
dimaksud pemuda adalah:
a.
Dari segi
biologis pemuda adalah berumur 15-30 th
b.
Dari segi
budaya/ fungsional, pemuda adalah manusia berumur 18/21 keatas yang dianggap
ssudah dewasa misalnya untuk tugas-tugas negara dan hak pilih.
c.
Dari
angkatan kerja terdapat istilah tenaga muda dan tua. Tenaga muda adalah berusia
18-22 th.
d.
Dilihat
dari perencanaan modern yang mengenal tiga sumber daya yaitu sumber daya alam,
dana dan manusia. Yang dimaksud sumber data manuasia muda adalah berusia 0-18th
e.
Dilihat
dari ideologi politis generasi muda adalah calon pengganti generasi terdahulu yaitu
umur antara 18-30 atau 40 th.
f.
Dilihat
dari umur, lembaga dan uang lingkup tempat diperoleh 3 kategori yaitu :
-
Siswa usia
6-18th di bangku sekolah
-
Mahasiswa
uasia 18-25 di perguruan tinggi
-
Pemuda
diluar lingkungan sekolah/ perguruan tinggi usia 25-30 th
Dalam pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda, generasi muda dipandang dari beberapa
aspek yaitu :
a.
Sosial
psikologi
Proses pertumbuhan dan
perkembangan kepribadian, serta penyesuaian diri secara jasmaniahdan rohaniah
sejak dari masa kanak-kanak sampai usia dewasa dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, seperti keterbelakangan mental, salah asuh orang tua atau guru,
pengahur negatif lingkungan. Hambatan tersebut memungkinkan terjadinya
kenakalan remaja, maslah narkoba dan lain-lain.
b.
Soaial budaya
Perkembangan pemuda
berada dalam proses modernisasi dengan segala akibat sampingnya yang bisa
berpengaruh pada proses pendewasaannya, sehingga apabila tidak memperoleh arah
yang jelas maka corak dan warna masa depan negara dan bangsa akan menjadi lain
dari yang dicita-citakan.
c.
Sosial
ekonomi
Bertambahnya
pengangguran dikalangan pemuda karena kurang lapangan pekerjaan akibat dari
pertambahan penduduk dan belum meratanya pembangunan.
d.
Sosial
politik
Belum terarahnya
pendidikan politik dikalangan pemuda dan belum dihayatinya mekanisme demokrasi
pancasila, tertib hukum dan disiplin nasional sehingga merupakan hambatan bagi
penyaluran aspirasi generasi muda.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan masalah yang menyangkut
generasi muda dewasa ini adalah :
-
Menurunnya
jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme
-
Kekurangpastian
yang dialmi generasi muda terhadap masa depannya
-
Belum
seimbang jumlah pemuda dan fasilitas pendidikan yang tersedia bail formal/ non
formal dan tingginya jumlah putus sekolah.
-
Kurang
lapangan kerja dan kesempatan kerja sehingga pengangguran semakin tinggi yang
mengakibatkan kurangnya produktivitas nasional.
-
Kurang gizi
yang menyebabkan hambatan bagi kecerdasan dan pertumbuhan badan, karena
ketidaktauan tentang gizi seimbang dan rendahnya daya beli.
-
Masih
banyak perkawinan dibawah umur terutama dikalangan masyarakat pedesaan.
-
Adalanya
generasi muda yang menderita fisik, mental dan sosial.
-
Pergaulan
bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga.
-
Meningkatnya
kenakalan remaja, penyalahgunaan narkotika.
-
Belum
adanya peraturan perundang-undangan yang menyangkut generasi muda.
3.
PERGURUAN DAN PENDIDIKAN
Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh beberapa faktor
seperti kualitas SDM, tersedianya sumber daya alam, birokrasi pemerintah yang
kuat dan efisien.
Faktor SDM sangat menentuka dalam proses pembangunan karena
manusia bukan saja objek tetapi juga subjek pembangunan. Disinilah letak
pentingnya pendidikan sebagai upaya terciptanya SDM yang berkualitas.
Bentuk-bentuk pendidikan tersebut adalah :
a.
Pendidikan
formal : sekolah, perguruan tinggi
b.
Pendidikan
non formal / luar sekolah
-
Sasaran
pokoknya adalah anggota masyarakat yang belum mendapat kesempatan mengikuti
pendidikan formal atau karena putus sekolah.
-
Dikoordinasi
oleh dinas pendidikan masyarakat, tim penggerak PK, Dharma wanita, program
bakti sosial dan lain-lain.
-
Salah satu
bentuk pendidikan non formal bagi pembangunan di pedesaan adalah Teknologi
Tepat Guna/ TTG, yaitu sarana untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dalam
beban hidup sehari-hari.
Contoh: Teknologi
pembuatan alat pengering gabah
Teknologi
pembuatan gas bio
Teknologi tambak
air tawar dan payau dll
c.
Pendidikan
informal
Yaitu pendidikan yang
diperoleh berdasarkan pengalaman hidup sehari-hari.
4.
PERANAN PEMUDA DALAM MASYARAKAT
Peranan
pemuda dalam masyarakat dibedakan atas dua hal :
a.
Peranan
pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan
tuntutan lingkungan :
-
Pemuda
meneruskan tradisi dan mendukung tradisi
-
Pemuda yang
menyesuaikan diri dengan golongan yang berusaha mengubah tradisi.
b.
Peranan
pemuda yang menolak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya dibedakan
menjadi :
-
Jenis
pemuda pembangkit, yaitu pengurai atau pembuka kejelasan dari suatu masalah
sosial. Contoh sastrawan Rendra dan Chairil anwar pada masanya.
-
Jenis
pemuda nakal/ delinkuen, yaitu jenis pemuda yang tidak berniat mengadakan
perubahan pada budaya maupun masyarakat tetapi hanya berusaha memperoleh
manfaat dari masyarakat dengan tindakan menguntungkan bagi diri sendiri.
-
Jenis
pemuda radikal, yaitu mereka yang berkeinginan besar mengubah masyarakat dan
kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner tanpa memikirkan lebih jauh
bagaimana selanjutnya.
Asas
pengembangan generasi muda
1.
Asas
edukatif, pembinaan dan pengembangan oleh unsur diluar generasi muda da sesama
generasi muda.
2.
Asas
persatuan dan kesatuan bangsa
3.
Asas
swakarsa, menumbuhkan kemauan generasi muda untuk membina dan mengembangkan
diri sendiri dan lingkungannya.
4.
Asas
keselarasan terpadu
5.
Asas
pendayagunaan dan fungsionalisasi, makin banyaknya organisasi pemuda yang ada
maka perlu diadakan penataan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna bagi
pelaksanaan program-program generasi muda dalam pembangunan nasional.
Arah
pembinaan dan pengembangan generasi muda
1.
Berorientasi
pada Tuhan YME, nilai-nilai kerohanian dan falsafah hidup pancasila.
2.
Orientasi
kedalam terhadap dirinya sendiri, mengembangkan bakat-bakat kemampuan jasmaniah
dan rohaniah dalam dirinya agar dapat memberikan prestasi semaksimal mungkin.
3.
Orientasi
keluar terhadap lingkungan (budaya,sosialdan moral) dan masa depannya. Sumber
orientasi keluar ini dibagi atas :
-
Pengembangan
sebagai insan sosial budaya
-
Pengembangan
sebagai insan sosial politik dan sebagai insan patriot.
-
Pengembangan
sebagai insan sosial ekonomi, termasuk sebagai insan kerja dan insan profesi
yang mempunyai kemampuan untuk mendayagunakan sumber alam dan menjaga
kelestariannya.
-
Pengembangan
pemuda terhadap masa depannya. Kepekaan terhadap masa depan akan menumbuhkan
kemampuan untuk mawas diri, kreatif, kritis.
Tujuan
pembinaan da pengembangan generasi muda
1.
Memantapkan
persatuan dan kesatuan bangsa
2.
Mewujudkan
kader-kader penerus perjuangan bangsa
3.
Melahirkan
kader-kader pembangunan nasional dengan angkatan kerja berbudi luhur, dinamis
dan kreatif.
4.
Mewujudkan
warga negara Indonesia yang memiliki kreatifitas kebudayaan nasional.
5.
Mewujudkan
kader-kader patriot pembela bangsa yang berkesadaran dan berketahanan nasional.
Jalur
pembinaan dan pengembangan generasi muda
a.
Kelompok
jalur utama
-
Jalur
keluarga, pelaksanaan pembinaan dan pengembangan adalah orang tua serta anggota
keluarga terdekat
-
Jalur
generasi muda, organisasi-organisasi pemuda yang ada seperti OSIS, Senat,
Pramuka, Karang taruna
b.
Kelompok
jalur penunjang
-
Jalur
sekolah/ pra sekolah : organisasi orang tua murid, enataan mutu pendidik dan
sarananya.
-
Jalur
masyarakat : jalur masyarakat yang melembaga (lembaga peribadatan, organisasi
sosial). Jalur masyarakat yang tidak melembaga 9pergaulan sehari-hari, tenpat
rekreasi)
c.
Kelompok
jalur koordinatif (jalur pemerintah)
a.
Sistem
pengkoordinasian melalui Badan Koordinasi Penyelenggaraan Pembinaan Generasi
muda.
b.
Pelaksanaan
organisasi pembinaan dan pengembangan generasi muda melalui satuan pengendali
pembinaan generasi muda yang dipimpin oleh mentri urusan pemuda.
Wujud
sosialisai generasi muda / mahasiswa
1.
Peranan
pemuda/ mahasiswa dalam menegakkan kemerdekaan. Setelah proklamasi pemuda
Indonesia membentuk organisasi politik maupun militer.
2.
Peran
mahasiswa/ pemuda dalam mempelopori orde baru. Terbentuknya Front Pancasila
yang melawan PKI dan dari Front Pancasila lahir Kesatuan Aksi Mahasiswa / KAMI.
KAMI menjadi pendobrak menuju orde baru.
3.
Peran
pemuda dalam masyarakat
-
Sebagaiagent
of change, yaitu mengadakan perubahan dalam masyarakat kearah yang lebih baik
dan bersifat kemanusiaan.
-
Sebagai
agent of development, yaitu melancarkan pembangunan disegala bidang yang
bersifat fisik maupun non fisik.
-
Sebagai
agent of modernization, yaitu pemuda bertindak sebagai pelopor pembaruan.
5.SOSIALISASI PEMUDA
A.Pengertian
Sosialisasi
Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya. Berikut pengertian sosialisasi menurut para ahli
a. Keluarga
Pertama-tama yang dikenal oleh anak-anak adalah ibunya, bapaknya dan saudara-saudaranya.
b. Sekolah
Pendidikan di sekolah merupakan wahana sosialisasi sekunder dan merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi secara formal.
c. Teman bermain (kelompok bermain)
Kelompok bermain mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat dalam pembentukan kepribadian anak. Dalam kelompok bermain anak akan belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya.
d. Media Massa
Media massa seperti media cetak, (surat kabar, majalah, tabloid) maupun media elektronik (televisi, radio, film dan video). Besarnya pengaruh media massa sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.
e. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja merupakan media sosialisasi yang terakhir cukup kuat, dan efektif mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang.
B. Internalisasi
belajar dan sosialisasi
Ketiga kata atau istilah internalisasi, belajar, dan spesialisasi
pada dasarnya memiliki pengertian yang hampir sama. Proses berlangsungnya sama
yaitu melalui interaksi sosial. Istilah internalisasi lebih ditekankan pada
norma-norma individu yang menginternalisasikan norma-norma tersebut, atau
proses norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusional
saja, akan tetapi norma tersebut mendarah daging dalam jiwa anggota masyarakat.
Norma tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu norma yang mengatur pribadi
(mencakup norma kepercayaan dan kesusilaan) dan norma yang mengatur hubungan
pribadi (mencakup kaidah kesopanan dan kaidah hukum).
Istilah belajar ditekankan pada perubahan tingkah laku, yang
semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki oleh seorang individu, atau
perubahan sikap dari tidak tahu menjadi tahu, dimana belajar dapat berlangsung
di lingkungan maupun di lembaga pendidikan.
Istilah spesialisasi ditekankan pada kekhususan yang telah
dimiliki atau diukur oleh seorang individu, kekhususan timbul melalui proses
yang agak panjang dan lama.
C. PROSES SOSIALISASI.
Melalui proses sosialisasi, seseorang akan terwarnai cara berpikir
dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan
dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seseorang menajdi tahu bagaimana
ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari
keadaan tidak atau belum tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan
beradab. Kedirian dan kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk.
Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu
melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan bagaimana cara
berpikir kelompoknya agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya.
Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota
masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial.
Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan
lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang
mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu,
sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui
pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan
kedirian dan kepribadian seseorang. Kedirian (self) sebagai suatu produk
sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendiri dan memandang adanya
pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran terhadap diri sendiri membuat
timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai kedirian subyektif yang sulit
dipelajari. Asal mula timbulnya
kedirian :
1. Dalam proses sosialisasi mendapat bayangan
dirinya, yaitu setelah memperhatikan cara orang lain memandang dan
memperlakukan dirinya.
2. Dalam proses sosialisasi juga membentuk
kedirian yang ideal. Orang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa-apa yang
harus ia lakukan agar memperoleh penghargaan dari orang lain. Bentuk-bentuk
kedirian ini berguna dalam meningkatkan ketaatan anak terhadap norma-norma
sosial.
Thomas Ford Hoult, menyebutkan bahwa proses
sosialisasi adalah proses belajar individu untuk bertingkah laku sesuai dengan
standar yang terdapat dalam kebudayaan masyarakatnya. Menurut R.S. Lazarus,
proses sosialisasi adalah proses akomodasi, dengan mana individu menghambat
atau mengubah impuls-impuls sesuai dengan tekanan lingkungan, dan mengembangkan
pola-pola nilai dan tingkah laku-tingkah laku yang baru yang sesuai dengan
kebudayaan masyarakat.
SUMBER:
Buku
Ilmu Sosial Dasar (MKDU) : Harwantiyoko,Kaatuk F Neltje. 1997. MKDU Ilmu Sosial Dasar. Jakarta:
Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar