Kecepatan Download Internet Indonesia Nomor Tiga Paling Lelet se-Asia Tenggara
HarianTI.com
– Gembar-gembor internet cepat, tarif murah dan paket kuota besar di
Indonesia menjadi kenyataan yang bisa dijumpai di negara ini. Tapi
apakah benar yang ditawarkan itu menjanjikan sebuah pelayanan yang
memuaskan dalam arti cepat ?
Tak ada salahnya jika masyarakat Indonesia menyimak hasil laporan
terkait kecepatan download internet di Indonesia dari NetIndex.com. Tes
tersebut membandingkan kecepatan download seluruh negara di dunia.
Dilaporkan NetIndex, kecepatan download internet Indonesia berada di
ranking 142 dengan kecepatan 3,90 Mbps dari 188 negara yang masuk daftar
tes kecepatan download internet sepanjang 1 Agustus 2011 hingga30
Januari 2014.
Adapun hasil kecepatan internet Indonesia ini, diperoleh dari hasil
analisa terhadap tes data antara tanggal 1 – 30 Januari 2014. Tes
dilakukan terhadap 3,813,580 IP address unik yang dari Indonesia.
Sementara total pengetesan dilakukan terhadap 33,809,733 kali tes.
Secara global Indonesia memang berada di peringkat 142 dari 188
negara yang masuk daftar uji kecepatan download internet sebagaimana
dilaporkan oleh NetIndex.
Masih berdasarkan laporan dari NetIndex, jika dipersempit dan
dibandingkan dengan negara -negara di Asia Tenggara kecepatan download
internet Indonesia tetap saja berada di posisi bawah, yakni di ranking
tiga.
Berikut posisi Indonesia terhadap negera-negara Asia Tenggara untuk kecepatan download internet:
1. Singapura – ranking 2 (speed 59.02 Mbps)
2. Thailand – ranking 57 (speed 13.07 Mbps)
3. Vietnam - ranking 62 (speed 12.63 Mbps)
4. Kamboja - ranking 113 (speed 5.35 Mbps)
5. Brunei - ranking 119 (speed 5.18 Mbps )
6. Malaysia - ranking 121 (speed 5.12 Mbps )
7. Myanmar - ranking 133 (speed 4.24 Mbps )
8. Indonesia – ranking 142 (speed 3,90 Mbps)
9. Laos - ranking 148 (speed 3.61 Mbps)
10. Filipina - ranking 169 (speed 3.06 Mbps )
2. Thailand – ranking 57 (speed 13.07 Mbps)
3. Vietnam - ranking 62 (speed 12.63 Mbps)
4. Kamboja - ranking 113 (speed 5.35 Mbps)
5. Brunei - ranking 119 (speed 5.18 Mbps )
6. Malaysia - ranking 121 (speed 5.12 Mbps )
7. Myanmar - ranking 133 (speed 4.24 Mbps )
8. Indonesia – ranking 142 (speed 3,90 Mbps)
9. Laos - ranking 148 (speed 3.61 Mbps)
10. Filipina - ranking 169 (speed 3.06 Mbps )
Hasil tersebut diperoleh dari perhitungan jutaan hasil tes terbaru
melalui speedtest.net, sebuah website yang menyediakan layanan
pengukuran kecepatan download maupun upload. Pengukuran dilakuka dalam
kurun waktu 30 hari terakhir dengan jarak rata-rata konsumen dengan
server kurang dari 300 mil dengan membandingkan dan mengurutkan
kecepatan download konsumen di seluruh dunia.
Selain itu, kondisi internet Indonesia yang memprihatinkan juga tercatat oleh Akamai. Indonesia berada
di posisi kedua paling bawah di antara negara-negara Asia Pasifik,
dalam hal kecepatan koneksi internet rata-rata.
Meskipun berada di ranking tiga dari bawah di kawasan Asia Tenggara, nyatanya jumlah pengguna internet Indonesia menurut survei BPS dan APJII mencapai 71 juta akhir tahun 2013 lalu.
Analisa :
Banyak sekali teknologi yang berkembang pesat untuk saat ini. Salah satu yang mengalami perkembangan adalah
tersedianya layanan akses internet yang hampir merata diseluruh pelosok negeri.
Internet adalah sebuah jaringan komputer global, yang terdiri dari jutaan komputer
yang saling berhubungan dengan menggunakan protokol yang sama untuk berbagi
informasi secara bersama. Internet merupakan media yang tepat guna dalam menyampaikan
informasi yang sangat efektif dan efisien.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan
kecepatan download di Indonesia berada diurutan kebawah yaitu kondisi geografis yang
sangat luas dan medan yang beraneka-ragam, tingginya angka pengguna internet, perang
promosi operator penyedia koneksi
internet, harga hosting server lokal lebih mahal dibandingkan di luar
negeri, regulasi
pemerintah yang kurang efisien. Saya berharap kecepatan download dan
internet di Indonesia dapat berkembang sehingga tidak sulit untuk
mendapatkan informasi terbaru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar